Dinas Komunikasi Informasitka, Statistika, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Urip Sumoharjo No.269, Makassar, Sulawesi Selatan
04 Oct 2018
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menargetkan, 250 ribu hektare lahan tadah hujan bisa dialiri air, melalui sistem irigasi. Karena itu, ia meminta pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah kabupaten/kota untuk fokus pada program tersebut.
"Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus bersinergi menuntaskan ini, sehingga dalam lima tahun masalah ini bisa diselesaikan. Semua lahan tadah hujan bisa dialiri air," kata Andi Sudirman, saat memimpin Rapat Penanggulangan Masalah Kekeringan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sumber Mata Air, di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Kantor Gubernur, Kamis (4/10).
Ia meminta pemerintah kabupaten/kota untuk segera memasukkan usulannya, agar bisa dianggarkan tahun 2019 mendatang. Pihaknya akan memprioritaskan pemerintah daerah yang betul-betul matang dalam perencanaannya.
"Pada intinya, kita upayakan bagaimana semua sawah bisa dialiri air. Percuma pemerintah siapkan bibit dan alsintan, kalau airnya bermasalah," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel, Andi Darmawan Bintang, menuturkan, pada tahun 2019 diupayakan 50 ribu hektare lahan tadah hujan bisa diselesaikan. Sehingga, 250 ribu hektare secara total, bisa rampung dalam lima tahun.
"Kami akan ajukan permohonan bantuan pembiayaan melalui APBN atau Dana Alokasi Khusus," ungkapnya.
Untuk melakukan percepatan irigasi, Andi Darmawan, berharap, adanya koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Data-data mengenai irigasi yang ditangani pemerintah kabupaten/kota juga harus diserahkan ke provinsi, agar bisa disinkronkan.
"Pembangunan embung juga akan dihidupkan kembali. Kita juga akan mendesain pompanisasi di beberapa lokasi, tapi akan didahului dengan survei untuk lokasinya," pungkasnya.
Kamis, 4 Oktober 2018 (Srf/Hr)