Dinas Komunikasi Informasitka, Statistika, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Urip Sumoharjo No.269, Makassar, Sulawesi Selatan
28 Oct 2019
MAKASSAR -- Hari Sumpah Pemuda tingkat Provinsi Sulsel diperingati dalam sebuah upacara bendera di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, Senin (20/10).
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah bertindak sebagai inspektur upacara dan diikuti seluruh OPD lingkup Pemprov Sulsel.Gubernur Nurdin saat sambutan menegaskan, pemuda adalah harapan bangsa. Di pundaknya lah cita-cita dan masa depan bangsa terpatri.
Mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini menyampaikan bila pada saat ini, di belahan dunia telah lahir generasi muda memiliki pola pikir serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung pengetahuan dan tehnologi serta mudahnya akses terhadap social media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas Negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di social media berjalan real time 24 jam.
"Disinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam yang positif. Pemuda adalah masa depan bangsa dan Negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukan dunia, saya berharap kedepan akan banyak individualistic dan gramatik," kata NA.
Apalagi, dengan canggihnya ilmu saat ini mendunia dengan muncul tokoh-tokoh muda menemukan relevansinya, dengan mental revolusi gerakan pembagunan karakter kita biar kuat, tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia, kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negative dari modernisasi dan globalisasi, tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekat dan semangat dan tentunya didukung oleh Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menjelaskan, kemajuan tidak akan perna tercapai dalam arti sesungguhnya kalau masa depan itu hanya dipandang sekedar sebagai proses lanjut dari masa kita yang akan tiba dengan sendirinya."Tapi bagai mana dengan generasi muda merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keleluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup untuk menatap masa depan," ungkap Prof NA.
Lebih lanjut Prof NA menguraikan, kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia lebih baik.
"Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan perna sia-sia dalam mengubah dunia," pungkas Gubernur Sulsel kedua yang bergelar profesor ini. (*)