Sarana
logo
blog
Diskominfo-SP Sulsel

16 Nov 2019

Gubernur NA Sebut, Rakornas adalah Langkah Brilian Tito Karnavian

Gubernur Sulawesi Selatan Prof.  Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr., (NA) menyampaikan apresiasi kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., yang telah berhasil menyelenggarakan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda.

Gubernur NA pun menyampaikan apresiasinya kepada Dirjen Otonomi Daerah, Drs. Akmal Malik, M.Si., sebagai Ketua Panitia acara yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (13/11/2019) tersebut.

Gubernur NA menganggap, Rakornas inilah sesungguhnya inti dari seluruh persoalan bangsa. Kemendagri menghadirkan semua stakeholder dan semua pemangku kepentingan.

"Presiden secara tegas memberikan arahan kepada seluruh penyelenggara negara. Bahwa persoalan kita adalah soal sinergi, kolaborasi, dan harmonisasi," jelas Gubernur NA pada otonominews, Sabtu (16/11/2019).

Menurut dia, Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tersebut merupakan pertemuan yang sangat bagus. Dikatakannya, presiden menjelaskan, bahwa penyakit kita yang pertama adalah ego sektor yang harus ditinggal.

"Penyakit kedua kata Bapak Presiden, mulai dari pusat sampai daerah harus membangun visi yang sama. Yaitu memberikan kemudahan investasi, memangkas semua aturan-aturan yang menghambat investasi. Izin-izin harus disederhanakan dan investasi yang berorientasi ekspor. Itu semua harus dipercepat," urai Gubernur NA.

Presiden Joko Widodo Menghadiri Sekaligus Meresmikan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tahun 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat

Lebih jauh Gubernur NA menjelaskan, Presiden Jokowi juga menjelaskan, kita tidak boleh menutup mata atas defisit perdagangan yang saat ini terjadi. Dengan kemudahan izin dan investasi akan menurunkan pengangguran serta menciptakan lapangan kerja.

Gubernur NA juga mengapresiasi penegasan Jaksa Agung yang meminta kepada seluruh penegak hukum di jajaran Adiyaksa untuk tidak lagi menjadikan temuan-temuan atau kasus-kasus untuk menjadi prestasi.

"Semakin sedikit kasus, artinya lembaga itu berhasil. Arahan Bapak Presiden kepada kita semua adalah membangun harmonisasi antara pemerintah daerah, Furkopimda, DPRD, dengan pemerintah pusat," jelasnya.

Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tersebut menurut Gubernur NA adalah yang pertama kali terjadi di mana Kemendagri mengumpulkan seluruh kepala daerah, Kejaksaan, Kepolisian, TNI, dan anggota DPRD unruk menyatukan visi.

"Ini pertama kali terjadi. Jadi, apa yang dilakukan Mendagri harus ditularkan ke daerah. Ini jadi sebuah kebutuhan kita semua, bahwa selama ini kita jalan sendiri-sendiri kemarin ini sudah disatukan," katanya.

Dan apa pun kebijakan presiden, kata Gubernur NA, semua sudah tahu termasuk kelemahan di penegakan hukum, apa kelemahan di pemerintahan, kelemahan di bidang legislatif.

Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tahun 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat Sukses Digelar

"Kemarin sudah disampaikan semua, baik Bapak Presiden, Kapolri, sudah ditegaskan. Bukan hanya bagaimana mensupport pemerintahan, tetapi harus bisa membangun kolaborasi bersama. Kata kuncinya adalah bagaimana pemerintah yang  mengelola anggaran, lebih transparan," papar mantan Bupati Bantaeng dua periode.

Lebih jauh Gubernur NA, daya serap dianggap berhasil bila azas manfaatnya jelas. Jadi bukan sekedar serapan anggaran melainkan bagaimana setrapan yang tinggi bisa memberi manfaat yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Ini bagus. Jadi supaya tidak ada lagi yang melakukan lelang-lelang di akhir tahun. Jadi, arahan presiden sangat jelas supaya Januari seluruhnya sudah selesai. Agar semua sudah mulai start bekerja. Di sulsel, itu yang saya dengungkan sejak tahun lalu. Tentang sinergitas, kolaborasi, dan bagaimana kita bisa membangun efisiensi," katanya.

Tahun ini di Sulsel tahun ini, lanjut dia, sudah mewanti-wanti semua SKPD. Bulan Desember seluruh proyek-proyek  sudah harus di-tender untuk program 2020.

"Semua sudah diprogram. Jadi jangan mencari kesalahan dan jangan merekayasa sesuatu dan prestasi. Pada intinya rakornas yang diselenggarakan Kemendagri ini sangat bagus. Jadi pemerintah bisa membaca kebutuhan kita. Sangat menarik dan luar biasa," jelasnya.

Gubernur NA menilai, Mendagri Tito Karnavian merupakan tokoh pemikir pada Pemerintahan Indonesia Maju yang harus diikuti.

Mendagri Tito Karnavian Saat Mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tahun 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat

"Saya kira, langkah Mendagri kita, Pak Tito ini adalah langkah yang sangat brilian. Beliau membaca kebutuhan kita. Sampai acara berakhir, kita tidak bergerak. Karena apa yang disampaikan memang menarik. Sangat luar biasa. Semua pembicara yang hadir membuat kita lebih optimis Indonesia akan semakin kuat," urainya.

Semua pembicara juga bisa membuat kita lebih optimis ke depan bahwa Indonesia akan semakin kuat, akan semakin maju. Karena semuanya sudah mulai membangun sinergitas.

"Kita semua tidak saling merendahkan, tidak saling mencurigai, tidak saling menggagalkan, tidak saling berpikir negatif. Kita semua sekarang ini hanya berpikir yang positif yang semata-mata untuk Indonesia Maju," tandasnya.

Oleh sebab itu Gubernur NA sangat mengapresiasi Mendagri Tito Karnavian yang sudah menyelenggarakan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda.

"Saya lihat Mendagri ingin seluruh Kepala Daerah menjadikan Kemendagri sebagai rumahnya sendiri. Ini satu langkah yang bagus. Jadi, Kemendagri itu adalah induk para kepala daerah. Jadi saya berharap, karena Pak Tito adalah satu pemikir di pemerintahan, harus diikuti para Dirjen, para eselon 2 dan 3, bagaimana membangun sebuah sinergitas. Pak Tito ini harus kita dukung," papar Gubernur NA.

Dikatakannya, apa yang dilakukan oleh Kemendagri adalah sebuah langkah maju dalam pemerintahan. Karena pihaknya melihat, di semua negara, kolaborasi sinergitas itu sangat penting.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, dan Gubernur Sumut Eddy Tahmayadi pada Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tahun 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat

"Saya berharap seluruh kepala daerah menularkan hal ini sampai ke bawah. Ke tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan kelurahan. Jadi kerja tim itu sangat penting. Jadi yang dituju oleh Pak Titoadalah kolaborasi Indonesia Maju," tegasnya.

Pada Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda, kata dia, semuanya sudah hadir untuk mendengarkan perintah Kepala Negara, mendengarkan instruksi Kepala Negara, mendengar amanah Presiden, memahami visi dan misi presiden yang dijabarkan oleh seluruh menteri.

"Ini sangat bagus sekali. Kita pulang dan lebih memperkuat lagi ke bawah. Saya kira ini langkah yang bagus. Selama sepuluh tahun saya jadi Bupati, inilah pertemuan yang betul-betul kita nantikan. Semua yang hadir, saat kembali betul-betul memegang komitmen menjalankan perintah presiden, perintah Mendagri, perintah Jaksa Agung, perintah Panglima TNI, KPK," ujarnya.

KPK, katanya Gubernur NA bahkan mengatakan, kerap terjadi OTT (operasi tangkap tangan) terjadi, karena harmonisasi tidak terbangun di daerah.

"Harmonisasi yang harus dibangun di daerah antara gubernur, Forkopimda. Kalau ini dibangun dengan baik dan dengan pemerintahan yang transparan, pemerintahan yang bersih, tidak akan ada OTT," katanya.

Hal lain yang menbuat dirinya senang dengan digelarnya Rakornas adalah diminta kepada aparat penegak hukum, ketika ada masalah jangan dibiarkan sampai larut.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin Bersama Mendagri Tito Karnavian Sebelum Penutupan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tahun 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat

"Ketika ada masalah harus cepat ditegur dan selesaikan. Saat Rakornas, saya melihat, seluruh bupati dan kepala daerah semangatnya luar biasa. Karena dia merasa ada jaminan. Dulu masing-masing dapat perintah tetapi tidak sampai ke bawah. Tapi pada Rakornas kemarin semuanya mendengar. Saya kira tidak ada alasan kalau sampai daya serap anggaran jadi lambat," urai Gubernur NA.

Pendeknya, kata Gubernur NA, Mendagri Tito Karnavian sangat tahu kebutuhan daerah dan sangat paham dan tahu apa yang menjadi kebutuhan pemerintahan daerah.

"Mendagri tahu juga apa yang menjadi kelemahan kita selama ini. Satu hal lagi, gubernur, Kapolda, Panglima TNI beserta seluruh Pangdam, Jaksa Agung, Kajati, dipaggil lagi oleh presiden untuk penegasan dalam waktu yang berbeda-beda. Dipertegas lagi. Insyaa Allaah kalau kita betul-betul konsisten untuk menjalankan amanah presiden, saya kira kita akan lebih mudah menghadapi krisi global, Karena kita bersatu," terangnya.

Gubernur NA juga sangat memuji kepiawaian Presiden Joko Widodo dalam melihat dan menunjuk sosok yang tepat untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

"Jadi saya harap, jangan kita meragukan sesuatu yang belum kita lihat. Setelah melihat kerja Pak Mendagri, saya kira ini adalah yang benar dan pasti sinergi antara Polri dan pemerintah akan semakin harmonis. Saya pikir, demikian juga kepala daerah yanjg macam-macam dan tidak mau dengar pasti akan mendapat masalah karena Mendagri kita kan polisi," katanya.

Jadi, katanya, langkah Presiden Jokowi menunjuk Tito Karnavian sebagai Mendagri adalah langkah yang sangat cerdas dan tidak bisa terbaca.

Informasi Lebih Lanjut