Sarana
logo
blog
Diskominfo-SP Sulsel

18 Apr 2017

Gubernur dan Ribuan Mahasiswa Luncurkan Gerakan Netizen Sulsel

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (KISP) menggelar acara Literasi Pengguna Media Sosial Gerakan Netizen Sulsel bertema Ayo Santun dan Produktif di Dunia Maya, Selasa (18/4/2017) di Gedung Balai Prajurit Jenderal M. Jusuf Makassar.

Acara yang dibuka oleh Gubernur Sulsel, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,M.H ini mengumpulkan 1000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk dilatih menjadi volunteer atau relawan anti hoax. Adapun pesertanya berasal dari 10 kampus di Makassar, yakni Unifa, Unhas, UNM, UINAM, UIM, Unibos, UMI, Unismuh, UKI Paulus, dan STMIK Dipanegara.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo usai membuka acara Literasi Pengguna Media Sosial Gerakan Netizen Sulsel mengakui, saat ini memang gampang sekali memfitnah, provokasi, dan menyebarkan berita bohong di media sosial.

Kondisi tersebut, kata orang nomor satu di Sulsel itu, sangat berbahaya, bahkan melebihi ledakan bom nuklir.

"Sekarang kita dihadapkan pada bom sosial yang lebih berbahaya. Kita menghadapi limbah baru yakni limbah digital. Menumbangkan negara tidak perlu lagi dengan gerakan tentara. Cukup membentuk army cyber. Ini yang harus kita sikapi bersama, "ungkap Syahrul.

Menurutnya, media sosial memang memiliki banyak manfaat. Namun, jika tidak dikendalikan, negatifnya jadi lebih banyak.

“Cara melawan itu dengan nasionalisme. Kemudian didukung manajemen pemerintah dan perguruan tinggi,” tegasnya.

Dia sangat mensupport kegiatan-kegiatan yang bisa membangun penggunaan media sosial secara positif di era ini.

Sementara, Kepala Dinas KISP, Andi Hasdullah mengatakan, di era modern ini, perkembangan informasi melalui media sosial sangat tidak terbendung. Dengan mengabaikan kebenaran, muatan provokasi, maupun fitnah, sebuah informasi dengan cepatnya bersilewaran di lini maya.

Menyikapi kondisi itu, Dinas KISP merasa perlu ambil bagian dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat, utamanya di kalangan generasi muda, pentingnya menyebar informasi yang benar tanpa nuansa kebohongan, kebencian, sara, maupun fitnah.

"Itulah alasannya kenapa mereka kami kumpulkan, untuk memberantas berita-berita hoax," ungkap Hasdullah.

Informasi Lebih Lanjut