Dinas Komunikasi Informasitka, Statistika, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Urip Sumoharjo No.269, Makassar, Sulawesi Selatan
05 Sep 2024
Makassar - Dalam rangka, kajian transmisi jaringan telekomunikasi dan informasi dalam Implementasi Kota Cerdas untuk mendukung Pengembangan Wilayah di Indonesia, Deputi Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi, Kemenko Perekonomian, menyelenggarakan Diskusi dan Perencanaan Konsolidasi di daerah guna Pengisian Survei Kajian Transmisi Jaringan Telekomunikasi dan Informasi.
Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual yang diikuti oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Komunikasi Kab/Kota Se-Sulawesi Selatan, pada hari Selasa (27/8/2024). Materi disajikan secara terpusat di Ruang Zoom Meeting Kantor Bupati Maros Lantai 1, menghadirkan Narasumber Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, Kab. Maros, Kab. Gowa, dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar.
Mewakili Plh. Kepala Diskominfo-SP Prov. Sulawesi Selatan, Ketua Tim Kerja Pengeloalaan Data dan E-Gov Andi Paisal, hadir memberikan materi dengan tema, Pemanfaatan Jaringan Telekomunikasi untuk Penyelenggaraan Kota Cerdas dan Perencanaan Konsolidasi di daerah guna mendukung pelaksanaan Survei Kajian Transmisi Jaringan Telekomunikasi dan Informasi di Wilayah Prov. Sulawesi Selatan.
Di wilayah Prov. Sulawesi Selatan, dalam mendukung pengembangan kota dan provinsi cerdas, jaringan telekomunikasi memainkan peran krusial. Secara ideal, Jaringan harus mampu menyediakan kecepatan internet yang tinggi dan kapasitas besar untuk mendukung berbagai aplikasi cerdas seperti IoT (Internet of Things), big data, dan aplikasi berbasis cloud. Selain itu, Jaringan harus sangat andal dengan tingkat downtime yang rendah. Infrastruktur yang mendukung harus memiliki sistem cadangan dan pemulihan cepat jika terjadi gangguan. Oleh krena itu, jaringan harus dirancang untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan populasi dan permintaan data yang meningkat, memungkinkan penambahan kapasitas dan jangkauan tanpa mengganggu layanan yang ada.
Lebih lanjut Andi Paisal mengingatkan bahwa Perlindungan data dan privasi sangat penting. Oleh karena itu, jaringan harus dilengkapi dengan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi informasi sensitif dan mencegah serangan siber. Terkait, integrasi dan interoperabilitas, jaringan harus dapat mengintegrasikan berbagai sistem dan teknologi cerdas, sehingga memungkinkan komunikasi dan pertukaran data yang efektif antara perangkat dan aplikasi. “sejalan dengan seruan digitalisasi dan melek teknologi yang selalu menjadi perhatian oleh Pj. Gubernur, Prof. Zudan, maka jaringan telekomunikasi yang disiapkan hendaknya mampu menyediakan konektivitas yang merata di seluruh wilayah, termasuk daerah yang kurang terlayani, untuk memastikan semua area dapat memanfaatkan teknologi cerdas”, lanjut Andi Paisal.
Namun, dibalik perkembangan jaringan tersebut, Infrastruktur jaringan harus tetap dirancang untuk efisiensi energi, mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan. Dengan prinsip efisiensi ini pula, jaringan harus dirancang dengan biaya yang dapat diakses oleh berbagai segmen masyarakat dan bisnis, tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dengan demikian, jaringan telekomunikasi dapat mendukung pengembangan kota dan provinsi cerdas dengan efektif, meningkatkan kualitas hidup, efisiensi layanan publik, dan daya saing ekonomi.
Selanjutnya, dalam rangka pemanfaatan jaringan telekomunikasi dan perencanaan konsolidasi di daerah provinsi, perlu dilakukan Evaluasi Infrastruktur, yaitu dengan melakukan Identifikasi dan evaluasi infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada, termasuk jangkauan, kecepatan, dan kapasitas jaringan di daerah provinsi. Namun di sisi lain, tetap melalukan perencanaan analisis kebutuhan komunikasi untuk berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan bisnis. Hal Ini membantu dalam merencanakan peningkatan atau perluasan jaringan.
“Berdasarkan evaluasi dan analisis kebutuhan tersebut, maka kita dapat membuat rencana untuk meningkatkan atau memperluas jaringan telekomunikasi, dengan melibatkan pemasangan menara baru, pengembangan jaringan fiber optik, atau peningkatan teknologi nirkabel, lanjut Subkoord Pengolahan Data dan E-Government ini. Konsolidasi sumber daya sangat diperlukan, yakni Konsolidasi infrastruktur dengan mengintegrasikan jaringan yang ada ke dalam sistem yang lebih efisien. Ini dapat mengurangi duplikasi sumber daya dan biaya operasional. Demikian halnya untuk Upaya Kemitraan dan Kolaborasi, diperlukan kerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk memastikan implementasi yang efektif dan efisien.
Setelah Langkah-langkah tersebut terimplementasi, kita perlu melakukan pemantauan berkala dan pemeliharaan untuk memastikan jaringan tetap berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang. Dengan demikian, Dengan perencanaan yang baik dan eksekusi yang tepat, pemanfaatan jaringan telekomunikasi dapat meningkatkan konektivitas, efisiensi operasional, dan aksesibilitas di daerah provinsi, ujar Andi paisal menutup materi.
Seperti halnya saat membuka sesi diskusi, Asisten Deputi juga Kembali berkesempatan memberi Kesimpulan dan menutup diskusi setelah semua materi disampaikan secara panel oleh para narasumber. (*)