Semarang - Pertemuan yang dikemas dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Asosiasi Dinas Kominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) yang dilaksanakan 25-27 September 2024 di Kota Semarang, Jawa Tengah telah selesai. Seluruh Kadis Kominfo SP se-Indonesia sepakat bahwa belajar pengalaman ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) II di Surabaya menjadi pengalaman buruk dalam tata kelola pemerintahan digital yang tak memiliki back up data.
Atas hal tersebut, ASKOMPSI sepakat bahwa CDR atau Cloud Disaster Recovery menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses digitalisasi pemerintahan. Hal tersebut dikatakan Ketua ASKOMPSI Muhammad Faisal di sela-sela Seminar Nasional ASKOMPSI Seri III di Semarang.
“Ini sangat memprihatinkan. Makanya back up data yang sesuai standar memang wajib dimiliki masing-masing IPPD (instansi pusat dan pemerintah daerah) di provinsi maupun kabupaten/kota,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Plh Kadis Kominfo SP Sulsel Sultan Rakib di acara tersebut. Dia mengatakan bahwa sejak musibah atau bencana yang melanda PDNS II di Surabaya, seluruh IPPD memunculkan Trust Issued.
“Kementerian Kominfo dan seluruh stakeholder, baik itu BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan seluruh pihak wajib mengembalikan kepercayaan publik, khususnya pemangku kebijakan termasuk pemkab, pemkot, dan Pemprov Sulsel. Sehingga trust issued itu ga muncul lagi,” kata Sultan Rakib.
Untuk sementara, lanjut Sultan Rakib, jika memungkinkan Kementerian Kominfo bersama BSSN melakukan recovery dan perbaikan lainnya di Pusat Data Nasional, seluruh pihak terkait juga melakukan recovery trust.
"Dengan simultan juga untuk menjaga ini, kita di IPPD wajib juga menyiapkan back up data baik tradisional maupun secara cloud. Kalau secara tradisional ada SOP-nya, tidak boleh satu spot atau satu area," jelas Sultan Rakib. (*)