Sarana
logo
blog
Diskominfo-SP Sulsel

03 Nov 2025

Diskominfo-SP Memberikan Insight Digital Etichs pada Lokakarya Literasi Digital  

Makassar - Maraknya Judi Online menjadikan Literasi Digital sebagai suatu sajian yang harus disampaikan secara massif oleh Dinas Kominfo-SP Sulsel. Oleh karena itu, Sekretaris Diskominfo-SP Sulsel turut hadir sebagai narasumber untuk berbagi insight pada Lokakarya yang di selenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan. Mengusung tema ”Membangun Kesadaran Literasi Digital Cerdas dan Bertanggung Jawab Sebagai Pilar Masyarakat Sulawesi Selatan yang Maju dan Berkarakter”, berlangsung di Ballroom Andalan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel Jln. Sultan Alauddin Km. 7 Tala’ Salapang Makassar, pada tanggal 29 Oktober 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kegemaran membaca dan kecakapan literasi sebagai upaya mewujudkan masyarakat berpengetahuan, kreatif, inovatif, dan berkarakter, serta mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Lokakarya ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, pendidik, pustakawan, pegiat literasi, mahasiswa, hingga pelajar, yang bersama-sama membahas pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Perpustakaan Bapak Drs. H. Andi Sangkawana, MM. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Literasi digital bukan lagi sekadar kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi kemampuan memahami, menilai, dan memanfaatkan informasi digital secara cerdas, etis, dan bertanggung jawab. Literasi digital harus menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat Sulawesi Selatan yang maju dan berkarakter, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan saat ini".

Pada kesempatan yang sama, dalam paparannya, Sekretaris Diskominfo-SP Sulsel menyampaikan bahwa jika berbicara tentang literasi digital, artinya berbicara soal digital skill. Dalam hal ini,  Digital skill, diartikan sebagai kemampuan menggunakan device, aplikasi dan lain-lain, yakni kemampuan adaptasi untuk menaklukkan teknologi sebagai alat untuk kemudahan hidup..

Selanjutnya, Sekretaris Diskominfo tersebut menambahkan, bahwa hakikatnya ada yg lebih penting dari digital skill yaitu digital ethics, digital ethic soal etika, digital culture adalah sopan santun di dunia maya, dan sebagainya. “Kalau dual hal ini bisa sejalan beriringan, digital skill dan digital ethics, maka tidak ada lagi yang namanya judol, passobis, hacker dan cracking, aplikasi hjau, penyebar hoaks”, ujar Sultan.

Sultan Kembali menegaskan, bahwa digital skill tanpa digital ethics, ibarat seperti ilmu tanpa adab. Jika digital skill bisa berbarengan dengan dengan digital ethics, digital culture dan digital safety, maka betapa holistiknya penguasaan literasi digital kita di muka bumi ini. “Keduanya harus side by side agar tidak ada moral hazard dalam penerapan dan implementasi digital skill”, pungkas Sultan menutup paparannya.

Informasi Lebih Lanjut