Dinas Komunikasi Informasitka, Statistika, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Urip Sumoharjo No.269, Makassar, Sulawesi Selatan
11 Oct 2024
MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh, dan Penjabat Sementara Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, mengajak ibu dan anak di seluruh Sulsel untuk rutin mengonsumsi telur. Langkah ini diambil untuk menekan angka stunting.
Prof Zudan menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengurangi angka stunting dengan salah satu langkahnya adalah mengajak masyarakat untuk gemar makan telur.
"Hari ini kita ingin memperbaiki kualitas anak-anak kita. Salah satu pintu masuknya adalah dengan gemar makan telur," kata Prof Zudan saat memberikan sambutan pada acara Gerakan Makan Telur dan Lomba Mewarnai dalam rangka HUT Sulsel ke-355, di Lapangan Karebosi, Rabu, 9 Oktober 2024.
Prof Zudan berbagi pengalamannya bahwa anaknya sendiri pernah mengalami stunting, sehingga ia sangat memahami risiko stunting yang membuat anak rentan terhadap penyakit.
Memperhatikan gizi anak sejak kecil sangat penting untuk memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan optimal. Nutrisi yang baik pada masa kanak-kanak menyediakan dasar untuk kesehatan jangka panjang, termasuk perkembangan fisik, mental, dan emosional. Makan bergizi sangat penting untuk masa depan anak yang sehat dan produktif.
Prof Zudan juga mengungkapkan bahwa ia sendiri mengonsumsi lima butir telur sehari dan merasakan manfaat positifnya.
"Ini makanan menjadi penting agar anak kita tumbuh sehat. Berikan dia telur, ikan, daging, sayuran. Mari budayakan gerakan makan telur karena saya rasakan betul manfaatnya," ajaknya.
Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan apresiasinya kepada Prof Zudan atas inisiatif yang diadakan di Makassar dan serentak di kabupaten/kota se-Sulsel. Ini menunjukkan komitmen Pemprov Sulsel yang luar biasa dalam menurunkan angka prevalensi stunting.
"Diperlukan upaya yang luar biasa dalam mencapai prevalensi stunting 14 persen tahun ini," katanya.
Telur sebagai sumber protein dan gizi yang baik juga mendukung ekonomi keluarga dan cocok sebagai makanan pencegah stunting.
Arwin menambahkan bahwa kegiatan ini akan direplikasi di kelurahan-kelurahan di Kota Makassar.
"Diharapkan ini menjadi budaya minimal satu butir sehari untuk memenuhi gizi. Semoga memacu stakeholder sehingga bahu-membahu mewujudkan Kota Makassar bebas stunting," harapnya.
Acara ini diikuti oleh 150 anak dari PAUD dan TK se-Kota Makassar. Serta serentak di Kabupaten dan Kota se-Sulsel. (*)