Dinas Komunikasi Informasitka, Statistika, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Urip Sumoharjo No.269, Makassar, Sulawesi Selatan
28 Oct 2021
Makassar, kominfo.sulselprov.go.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) bersama Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI) mengumumkan Keamanan Komputer Provinsi Sulawesi Selatan Incident Response Team (SULSELPROV-CSIRT) di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis, 28 Oktober 2021.
SULSELPROV-CSIRT merupakan tim tanggap insiden keamanan komputer yang dibentuk oleh Pemprov Sulsel dalam rangka melindungi data siber dari penggunaan teknologi di era digital saat ini.
Acara peluncuran SULSELPROV-CSIRT tersebut diikuti oleh perwakilan Forkopimda Prov. Sulsel, Tenaga Ahli BSSN, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah, para Kepala OPD Lingkup Pemprov Sulsel, serta para Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan secara hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Asisten III Bidang Administrasi Prov. Sulsel, Tautoto Tanaranggina mewakili Plt. Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan bahwa semenjak teknologi informasi dan komunikasi menjadi penghubung berbagai aspek kehidupan, keamanan siber hal yang utama dan menjadi prioritas.
"Terkait hal tersebut, layanan CSIRT di Provinsi Sulawesi Selatan bertujuan untuk mengkoordinasikan, mengkolaborasikan, serta mengoperasionalkan sistem miditasi manajemen krisis penanggulangan dan pemulihan terhadap insiden keamanan siber pada sektor pemerintah. Selain itu juga membangun kapasitas sumber daya penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber di Provinsi Sulawesi Selatan", katanya.
Tautoto menambahkan dengan terbentuknya CSIRT, pemulihan insiden keamanan siber diharapkan dapat berjalan dengan maksimal baik yang ada di pemerintah pusat maupun daerah.
"Akan terwujud kolaborasi dan sinergitas pengelolaan keamanan yang pada akhirnya mewujudkan ruang siber yang aman dan kondusif, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan layanan publik. Hal ini berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat" tambahnya.
Di tempat sama, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN RI, Akhmad Toha dalam arahannya mewakili Kepala BSSN RI menyampaikan bahwa dalam menjalankan perannya sebagai salah satu CSIRT sektor administrasi pemerintah, kemampuan SDM SULSELPROV-CSIRT harus selalu ditingkatkan sebagai bekal pelaksanaan tugas.
"Peningkatan kualitas SDM CISRT dapat dilakukan melalui program-program pelatihan, workshop, serta program lainnya" sebutnya.
Akhmad Toha juga berharap SULSELPROV-CSIRT dapat terus berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder keamanan siber. Sinergi ini utamanya dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber. Dengan demikian Indonesia dapat memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap aset siber guna melakukan aksi respon yang lebih cepat, sehingga waktu respon dan waktu pemulihan terhadap insiden siber menjadi lebih efektif dan efisien.
"Kami berharap dengan tujuan tersebut pembentukan CSIRT ini dapat membentuk ruang siber Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang aman dan kondusif, sehingga tercipta kesejahteraan di ruang siber. Secara khusus, pembentukan CSIRT ini kami harapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Provinsi Sulawesi Selatan", harapnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo-SP Prov. Sulsel, Amson Padolo saat ditemui di sela-sela kegiatan, merasa bersyukur atas dukungan dan pendampingan dari BSSN RI dalam kegiatan-kegiatan terkait dengan siber, khususnya pembentukan CISRT.
"Dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik memang sangat dibutuhkan pengamanan data, khususnya bagi perangkat IT, karena hampir semua sistem yang tersedia, kami merasa didukung dan diberikan bantuan",. (*)